Penampilan dari raga bali pada penampilan puncak acara global village (dok. Pribadi)

SOLO – AISEC in UNS berhasil menyelenggarakan Global Village pada Sabtu (27/7/2019) pukul 17.15-23.00. Global Village merupakan malam kesenian di mana peserta pertukaran pelajar dari berbagai negara akan mementaskan salah satu kebudayaan mereka, lengkap dengan makanan tradisional mereka.


Bukan hanya peserta dari luar negeri saja yang menampilkan kebudayaan mereka, kebudayaan daerah Indonesia juga dipertunjukkan kepada mahasiswa asing. Para pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan peserta Global Village dan mecicipi makanan tradisional dari berbagai negara secara gratis.

Teman-teman dari negara India unjuk kebolehan dengan menyanyikan lagu dari negara asalnya (dok. Pribadi)

Berbagai rangkaian acara dalam Global Village ini terbilang unik, seperti yang diungkapkan salah satu pengunjung, Febri, mahasiswa UNS jurusan D3 Hubungan Masyarakat. “Acara ini menurut saya cukup unik, ya. Seperti tadi ada fashion show batik, padahal batik ini hasil karya designer Indonesia. Tari-tarian yang ditampilkan juga tidak biasa.”


Acara yang digelar di Argo Budoyo UNS ini memiliki beberapa tujuan. Salah satunya yaitu memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa mahasiswa pertukaran pelajar tidak hanya liburan saja namun juga melakukan misi sosial berdasarkan Sustainable Development Goals yang dirancang oleh United Nations.

Nostalgia dengan soundtrack meteor garden dari teman-teman asal Taiwan dan Hongkong (dok. Pribadi

Phuong linh nguyen dan tran thi minh nhat, yang berasal dari Vietnam sangat senang dengan mengikuti event tersebut. Mereka juga mengatakan selain project yang mereka jalani disini, mereka juga berpartisipasi dalam acara sosial untuk membantu teman-teman yang terkena HIV dalam memberikan support. Selain itu, keduanya juga mengunjungi salah satu wisata air terjun Jumog,di Karanganyar, Jawa Tengah.

Event yang disiapkan kurang lebih selama 4 bulan ini menjumpai beberapa kendala. Syafri selaku Organizing Comitte President of Global Village 2019 mengatakan sulitnya berkoordinasi dan komunikasi dengan mahasiswa dari luar menjadi kendala yang dihadapi selama persiapan. Meskipun dihadapkan kendala dalam hal komunikasi, acara tersebut tetap berlangsung meriah dan berhasil menggaet antusias penonton. (Reporter FiestA Radio: Selina Wibisono & Seviyana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *