Salah satu penampilan tari kontemporer dari Underground Dance Crew (Doc. Yanuka Martha).

SOLO – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UNS angkatan 2017 menyelenggarakan pementasan budaya bertajuk Communicare; Berbagi Cipta, Karya, dan Karsa dan mengangkat tema “Lestari Budaya, Mesra Seiring Masa”. Acara ini digelar pada Sabtu (14/12/2019) pukul 18.30 hingga 22.00 di halaman FISIP UNS.

Sambutan sekaligus penanda dibukanya acara oleh Ketua Panitia Communicare (Doc. Yanuka Martha).

Communicare sendiri merupakan singkatan dari Communication in Charity and Culture. Sesuai dengan namanya, acara ini tidak hanya menampilkan pementasan berbagai budaya, tetapi juga memberikan bantuan kepada komunitas yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial di Solo, misalnya Sekolah Pos dan Solo Mengajar, dan uang yang diberikan oleh pengunjung.

Kolaborasi dari Sojazz, Aditya Ong Quartet dan Kinanthi Laras (Doc. Yanuka Martha).

Communicare merupakan tugas akhir Mata Kuliah Public Realtion Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNS. Acara ini menampilkan berbagai seni pertunjukkan, mulai dari tari kontemporer, live mural, pembacaan puisi, live music, drama, dll. Pengisi acara yang dihadirkan pun tidak hanya dari UNS, namun juga dari Institut Seni Indonesia Surakarta dan Politama Surakarta. 

Penampilan drama monolog dari Teater Depan Politama Surakarta (Doc. Yanuka Martha).

Fajrul Affi Zaidan Al Kannur, selaku project officer dari event ini mengungkapkan alasan dibalik pemilihan tema kebudayaan ini. Ternyata awalnya bukan tema ini yang terpilih, melainkan ingin lebih memperkenalkan sisi Ilmu Komunikasi secara lebih mendalam, seperti pameran fotografi, apresiasi film, maupun mengenai public speaking, dan lain-lain. Namun ternyata sudah ada kelompok lain yang memilih tema ini. Sehingga mau tidak mau kelompoknya harus mengubah tema.

“Kemarin itu muncul ada ide tema kesehatan, kebudayaan, musik. Tapi teman-teman lebih condong pada kebudayaan. Paling tidak kita juga dapat memberikan gambaran kepada anak muda, kita ini punya kebudayaan yang seperti ini begitu lho, yang harus dilestarikan.” Tutur Fajrul

Fajrul juga mengungkapkan ia berharap para hadirin yang datang mampu mengetahui dan mengingat berbagai kebudayaan yang ada, khususnya bagi anak-anak muda.

Salah satu penonton acara ini yang bernama Afif, juga mengungkapkan bagaimana kesannya setelah melihat acara ini. Dirinya tertarik untuk datang karena sounding dari event ini terdengar menarik, lalu juga poster yang diupload oleh panitia membuatnya penasaran dengan acara ini.

“Datang kesini ya, jarang-jarang ada penampilan kaya live mural, terus ada musiknya. Kesannya sih ya lumayan ya, menurutku acara ini berhasil lah. Mungkin dengan adanya acara ini bisa melatih panitia buat mengembangkan potensi mereka.” papar Afif. (Reporter FiestA Radio : Yanuka Martha dan Denisa Shafa)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *